Setelah melakukan kunjungan kerja
ke Dusun Kahatawa Alap Atadei,salah satu dusun terpencil di Kecamatan Wulandoni
kamis 26/06, Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur kembali melakukan kunjungan
kerja ke salah satu desa terpencil di Kecamatan Atadei. Waimuda-Nuba buto adalah desa subur di lembah salah satu bukit
yang mengeliligi Kecamatan Atadei. Desa yang terkenal sebagai sumber mata air
ini berpenduduk kurang lebih seratus sembilan puluhan orang. Akses ke desa ini
sangat sulit terutama di musin hujan walaupun sebenarnya letaknya terbilang
dekat dengan ibu kota kabupaten,hanya sekitar belasan kilo meter. Infrastruktur jalan yang sampai sekarang
belum mengalami peningkatan mengakibatkan rendahnya moblitass masyarakat
termasuk kesulitan mereka memasarkan kelimpahan hasil-hasil pertaniannya.
Senin
30/06 Yance Sunur datang berdialog dan mendengarkan berbagai persoalan yang
dialami masyarakat desa Nuba Buto. Sebagaimana disaksikan, antusiame masyarakat
sangat tinggi menyambut kehadirannya. Bagi Masyarakat Nuba Buto, ini adalah
kali pertama bagi mereka dikunjungi orang nomor satu di Kabupaten. Rudolfus Ali
Kesen, Kepala Desa dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada Yance sunur
karena berinisiatif datang ke tengah mereka. Bagi Rudolfus, seorang pemimpin
harus datang dan melihat sendiri keadaan masyarakatnya agar tepat dalam mengambil
kebijakan pembangunan. Sudah banyak sekali program pemerintah yang turun ke
desanya tetapi selalu terkendala dalam
pelaksanaannya karena tidak sesuai kebutuhan masyarakat. Program pemerintah
terutama dari dinas pertanian setiap tahun belum optimal direalisasikan karena
ketidaksesuaian ini, katanya.
Dalam
sambutan Yance sunur menyatakan
keprihatinannya atas apa yang dialami masyarakat Nuba Buto. "Saya
mengelilingi hampir semua desa terpencil di Lembata dan keadaan masyarakat
rata-rata sama. Semua mengeluh soal jalan dan saya sadari betul hal ini. Kondisi
geografis dengan letak desa sangat
berjauhan satu dengan lainnya di beberapa kecamatan membuat kita
kesulitan membangun jalan yang sekian panjang hanya untuk menuju ke satu desa
saja. Kita sudah mulai dengan proyek
multi years tetapi ini tentunya tidak bisa serentak semua persoalan jalan bisa
selesai dalam waktu dekat. Pemda berkonsentrasi untuk melakukan peningkatan
jalan-jalan utama yang menghubungkan semua kecamatan dengan ibu kota kabupaten.
Tetapi bukan berarti kita mengabaikan jalan ke desa-desa. Hari ini saya datang
ke desa ini karena walaupun daerah kekurangan dana untuk infrastruktur jalan
sampai ke desa-desa terpencil seperti
ini, tetapi desa yang paling sulit tentunya akan menjadi prioritas. Oleh karena
itu hari ini saya datang karena mau rasakan sendiri. Tahun depan kita kerja
jalan ke Nuba Buto, kata Yance.
Dalam
dialog, selain jalan masyarakat juga mengeluhkan soal listrik yang sampai saat
ini belum bisa dinikmati. Yance Sunur menjanjikan listrik tenaga surya yang
akan direalisasikannya tahun depa untuk desa ini. Menurut Yance, Kalau kita
pakai mesin listrik maka akan membebankan masyarakat karena harus menanggung
biaya BBM. Pengalaman menunjukkan bahwa desa-desa yang telah menggunakan PLTD
mengalami banyak kendala terkait BBM sehingga listrik lebih banyak macetnya.
Sehingga Pemda akan mengusahakan listrik tenaga surya untuk desa-desa yang
sangat membutuhkan termasuk desa Nuba Buto.
Sebagaimana
kunjungan Yance Sunur ke desa-desa
terpencil lain di Lembata, jalan, listrik dan air untuk masyarakat yang sangat
membutuhkan di desa-desa terpencil menjadi prioritas dalam kebijakan
pembangunannya. Selain berusaha merubah wajah kota Lewoleba, sampai saat ini Yance
Sunur rajin mengunjungi desa-desa untuk melihat dan mendengar langsung agar
bisa mengambil langkah tepat untuk
membantu masyarakat yang sangat membutuhkan ketiga infrastruktur dasar
ini.