Green Off Road Waijarang 22 Oktober 2013 adalah tontonan baru untuk masyarakat Lembata. Tingginya antusiasme masyarakat menyaksikan ajang balap mobil ini memperlihatkan betapa masyarakat Lembata begitu mendambakan hal-hal baru. Perubahan yang menjadi impian seluruh lapisan masyarakat perlahan mulai diwujudkan dengan memperkenalkan Lembata ke dunia luar melalui event-event yang digelar. “kita harus bisa mulai. Tidak bisa kita tunggu sampai semua jalan ini beres. Kalau kita tunggu maka sampai lima puluh tahun kedepan pun, Lembata tidak dikenal. Segala kekurangan yang ada tidak berarti membuat kita mundur. Kita harus maju terus. Langkah memajukan pariwisata Lembata harus dimulai dengan kegencaran mempromosikan keindahan alam dan keunikan budaya yang kita miliki. Oleh karena itu kita harus bisa membuat event yang memancing orang kesini. Saya tahu saya ditantang tapi saya tidak pernah mundur untuk menjadikan Lembata lebih baik kedepan”. Demikian yang selalu dikatakan Yance Sunur dalam sambutannya di beberapa tempat destinasi wisata Lembata dalam rangkaian kegiatan Rally Wisata Bahari.
Green Off Road Lembata ini juga diikuti
offroader lokal diantaranya Jhon Ndolu, Hans Lapuen, Boby Wahon dan
Peter Witak. Kehadiran offroader Lembata ini memberi warna lain bagi
ajang balap mobil perdana di Flores-Lembata ini. Betapa tidak, sebagai
pemula mereka mampu mengimbangi ketangguhan offroader negara tetangga
Timor Leste di kelas ekstrem dan speed. Di luar dugaan, mereka tampil
memukau dan berhasil meraih juara tiga dan empat di kelas ekstrem dan
juara empat dan lima di kelas speed.